Kira-kira kenapa ya manusia harus bernapas?
Untuk mengetahui organ yang digunakan manusia bernapas dan bagaimana cara kerja sistem pernapasan manusia sehingga manusia bisa bernapas, AYO... kita simak video dibawah ini bersama-sama yaa!!!
Setiap
manusia membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Tuhuh saat melakukan setiap
aktivitas membutuhkan asupan oksigen seperti halnya mencerna makanan,
menggerakkan anggota tubuh, dan bahkan hanya berpikir sejenak. Bernapas adalah
proses menghirup udara yang mengandung oksigen dan menghembuskan/mengeluarkan
karbon dioksida dari paru-paru yang mana proses ini disebut juga dengan sistem respirasi. Bernapas juga dapat dikatakan sebagai salah satu aktivitas otomatis yang dilakukan oleh tubuh dengan tujuan untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan tubuh untuk tetap hidup. Satu kali rangkaian menghirup dan menghembuskan
napas dihitung sebagai 1 kali napas.
Sistem pernapasan merupakan sekumpulan jaringan organ yang membentu tubuh bernapas. Secara sederhana sistem pernapasan lah yang membantu tubuh dalam menyerap oksigen dari udara dan menghembuskan/membuang gas sisa yang berupa karbon dioksida. Sistem pernapasan sangatlah penting fungsinya bagi tubuh karena oksigen yang diperoleh melalui proses bernapas dengan bantuan sistem pernapasana maka seluruh organ dapat berfungsi dengan normal dan baik. Pernapasan yang berlangsung lancar adalah hasil dari kerja masing-masing jaringan dan organ yang menyusun sistem pernapasan manusia.
Organ sisem pernpasan manusia dibagi menjadi dua, yaitu organ sistem pernapasan atas dan organ sistem pernapasan bawah.
A. Organ Sistem Pernapasan Atas
Organ sistem pernapsan
atas terdiri atas, yaitu:
- Hidung, hidung merupakan organ
pernapasasn yang menerima udara paling awal sebagai gerbang utama masuknya
oksigen dan sebagai organ tepat keluar masuknya udara saat bernapas. Di
dalam hidung terdapat rambut-rambut halus yang memiliki fungsi untuk
menyaring kotoran dari udara yang dihirup. Selain menggunakan hidung udara
juga dapat keluar masuk dari mulut. Bisanya ketika seseorang bernapas
menggunakan mulut bererti orang tersebut memerlukan banyak udara atau
hidung sedang mampet.
- Sinus, sinus adalah rongga
udara di tulang tenggorokan yang terletak di masing-masing kedua sisi
hidung dekat tulang pipi, di belakang tulang hidung, di antara mata, dan
di tengah dahi. Dengan adanya sinus dapat membantu dalam mengatur suhu dan
kelembaban udara yang dihirup dari hidung.
- Adenoid, andenoid adalah
jaringan kelenjar getah bening yang ada di tenggorokan. Didalam andenoid
terdapat simpul sel dan pembuluh darah penghubung yang membawa cairan ke
seluruh tubuh. Organ pernapasan ini membantu dalam melawan infeksi dengan
menyaring benda asing seperrti kuman dan memproduksi sel limfosit untuk
membunuhnya.
- Tonsil, tonsil adalah nama lain
dari amendel yang merupakan kelenjar getah bening yang berada di dinding
faring/tengorokan.
- Faring, faring atau diseebut
juga dengan tenggorokan bagian atas merupakan tabung yang berada di
belakang mulut dan rongga hidung yang menghubungkan keduanya ke saluran
pernapasan lain yaitu trakea. Faring memiliki fungsi untuk menyalurkan
aliran udara dari hidung dan mulut untuk diteruskan ke trakea/batang
tenggorokan.
- Epiglotis, epiglotis adalah lipatan tulang rawan berbentuk daun yang terletak di belakang lidah di atas laring/kotak suara. Epiglotis akan menutup selama seseorang makan dengan tujuan mencegah makanan dan minuman secara tidak sengaja terhirup dan menyebabkan tersedak. Sedangkan epiglotis akan terbuka ketika udara masuk ke laring menuju paru-paru.
Organ sistem pernapasan
bawah, yaitu:
- Laring (kotak suara), laring adalah rumah
bagi pita suara yang terletak di bawah
persimpangan saluran faring yang membelah menjadi trakea dan kerongkongan.
Laring memiliki dua pita suara yang membuka saat kita bernapas dan menutup
untuk memproduksi suara. Saat kita bernapas, udara akan mengalir melewati
dua pita suara yang berimpitan sehingga menghasilkan getaran. Getaran
inilah yang menghasilkan suara.
- Trakea (batang tenggorokan), trakea
atau disebut juga dengan batang tenggorokan merupakan
tabung berongga lebar yang menghubungkan laring (kotak suara) ke bronkus
paru-paru. Trakea memiliki panjang sekitar 10 cm dan diameternya kurang
dari 2,5 cm. Trakea memanjang dari laring hingga ke bawah tulang dada
(sternum), dan kemudian membelah menjadi dua tabung kecil yang disebut
bronsuk, setiap sisi paru-paru memiliki satu bronkus. Trakea adalah bagian
terpadu dari jalur napas dan memiliki fungsi vital untuk mengalirkan udara
dari dan menuju paru-paru untuk pernapasan.
- Tulang rusuk, tulang rusuk adalah tulang yang
menopang rongga dada dan melindungi organ dalam dada, seperti jantung dan
paru-paru dari benturan atau goncangan. Tulang rusuk akan mengembang dan
mengempis mengikuti gerak paru saat mengambil dan mengeluarkan napas.
- Paru-paru, paru-paru merupakan sepasang
organ yang terletak di dalam tulang rusuk. Masing-masing paru berada di
kedua sisi dada. Paru-paru memiliki peranan dalam sistem pernapasan berupa
menampung udara beroksigen yang kita hirup dari hidung dan mengalirkan
oksigen tersebut ke pembuluh darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
- Pleura, pluera adalah lapisan tipis yang
melapisi paru-paru. Lapisan pleura bertindak sebagai
pelumas yang memungkinkan paru-paru untuk mengembang dan mengempis dengan
lancar setiap kali bernapas. Lapisan pleura juga memisahkan paru-paru dari
dinding dada.
- Bronkiolus, bronkiolus merupakan cabang
dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke
alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah
udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.
- Alveoli, alveoli atau juga disebut dengan alveolus
merupakan kantung-kantung kecil dalam paru yang
terletak di ujung bronkiolus. Sebagai organ dalam sistempernapasan alveoli
memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Pada
alveoli juga ada kapiler pembuluh darah. Nantinya, darah akan melewati
kapiler dan dibawa oleh pembuluh darah vena dan arteri. Alveoli kemudian
menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya
ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir
bersama darah ke alveoli untuk diembuskan keluar.
- Tabung bronkial, pada tabung
bronkial paru-paru, ada sillia berupa rambut-rambut kecil yang bergerak
seperti gelombang. Gerakan gelombang sillia akan membawa mukus
(dahak/lendir/cairan) ke atas hingga ke luar tenggorokan. Silia juga ada
di dalam lubang hidung. Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah
untuk mencegah debu, kuman, atau benda asing lain agar tidak sampai masuk
ke paru-paru. Batuk juga bisa menjadi cara sistem pernapasan manusia
mencegah benda asing masuk ke paru-paru.
- Diagfragma, diafragma adalah
dinding otot kuat yang memisahkan rongga dada dari rongga perut. Saat
melakukan pernapasan perut, diafragma akan bergerak ke bawah dan
menciptakan rongga kosong untuk menarik udara. Ini juga bisa membantu memperluas
paru-paru.
- Membantu agar bisa berbicara dan membaui sesuatu.
- Mengalirkan udara sesuai dengan suhu tubuh dan
melembabkannya sesuai dengan kondisi tubuh.
- Melindungi saluran udara dari zat berbahaya dan
iritasi.
- Proses respirasi dimulai saat mengambil udara lewat
hidung dan masuk ke tenggorokan.
- Udara akan
turun melewati laring dan masuk ke dalam trakea.
- Disaat
bersamaan ketika menarik napas, diafragma dan otot-otot di antara tulang
rusuk menyusut untuk menciptakan ruang kosong di dalam rongga dada. Ini
bertujuan agar paru-paru bisa menarik udara yang dihirup.
- Setelah udara
masuk bergerak sampai ke ujung trakea, udara akan melewati bronkus dan
masuk ke kedua paru-paru.
- Setelah itu,
udara mengalir ke bronkiolus, yang terus mengecil sampai udara sampai di
ujung percabangan.
- Di ujung
bronkiolus ada kantung kecil udara atau alveoli. Ketika udara mencapai
alveoli, oksigen masuk melalui membran ke dalam pembuluh darah kecil yang
disebut kapiler. Sebaliknya, karbon dioksida dari darah di kapiler keluar
dan masuk ke dalam alveoli.
- Setelah oksigen dan karbon dioksida bertukar tempat di alveoli, rongga dada akan mengendurkan otot diafragma sehingga diafragma melonggar. Ini memungkinan karbon dioksida bergerak naik untuk selanjutnya dikeluarkan lewat paru-paru lalu diembuskan melalui hidung.